Pada suatu titik kita harus berhenti. Bukan karena kita tak mampu berkayuh lagi.
Kontemplasi, perenungan, atas sebuah jembatan hidup yang telah terbentang jauh dari titik nol umur kita. Bahkan dari pertama ruh kita merasai kokohnya rahim seorang ibu.
Yah, sebuah perjalanan yang panjang…
Peristiwa besar yang mengubah sejarah hidup bahkan sampai lintasan kejadian semasa kecil sering menggoyahkan kaki kita saat ini.
Pertanyaan sering menggelayut di mendung pemikiran kita. Pada sisi pesimistis akan elegi sebuah hidup. Dan pertanyaan itu sering memojokkan atas keberadaan kita sendiri.
APAKAH LANGKAHKU SUDAH BENAR?
Kadang kita kembali ragu akan sebuah keputusan. Menyalahkan diri sendiri kemudian membabi buta menyalahkan keadaan bahkan TUHAN.
Padahal hanya pada jalan-Nya kita akan tahu bahwa pada titik ini kita sudah berjaya.
Karena aku merasa lelah… dan aku tak mau dicibir kehidupan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar