HIDUP tak MENGAJARI mu Bagaimana TERTAWA, Tetapi HIDUP MENGAJARI mu Bagaimana Meraih BAHAGIA.

Senin, 16 April 2012

Kaira dan Flu Singapura (Bag. 2)

Nah, berikut aku bisa sampaikan secuplik apa itu Flu Singapura yang aku sarikan dari health.kompas.com

Apa sih Flu Singapura?
Di dunia kedokteran penyakit ini dikenal sebagai dengan nama Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) atau jika di Indonesiakan dikasih nama penyakit Kaki, Tangan dan Mulut (KTM).

Mengapa disebut flu Singapura? Sampai sekarang pun juga belum diketahui asal usulnya. Mungkin saja, karena pertengahan September tahun 2000 lalu. Penyakit ini merebak di Singapura. Bahkan, Pemerintah Singapura sampai menganjurkan agar seluruh restoran siap saji, kolam renang, dan tempat bermain anak-anak ditutup sementara. Setelah tiga anak diberitakan meninggal karena diduga terkena penyakit tersebut. Sebanyak 440 taman kanak-kanak (TK) dan 557 pusat perawatan anak diliburkan.
Flu Singapura disebabkan oleh virus RNA yang masuk dalam famili Picornaviridae. Penyakit ini umumnya yang menyerang anak-anak usia 2 minggu sampai 5 tahun (kadang sampai 10 tahun). Disebabkan karena kurangnya imunitas.
Penularan?
Penyakit ini sangat menular dan sering terjadi dalam musim panas.
Penularannya melalui kontak langsung dari orang ke orang yaitu melalui droplet, pilek, air liur, tinja. Penularan kontak tidak langsung melalui barang, handuk, baju, peralatan makanan, dan mainan yang terkontaminasi oleh sekresi itu.
 
Gejala Awal?
Gejala awal adalah demam tidak tinggi 2-3 hari, diikuti sakit leher (pharingitis), tidak ada nafsu makan, pilek, ruam di bagian mulut, tangan dan kaki, dan mungkin di bagian popok. Gejala seperti flu pada umumnya yang tak mematikan. Timbul vesikel yang kemudian pecah, ada 3-10 ulkus di mulut seperti sariawan terasa nyeri sehingga sukar untuk menelan.  Timbul rash/ruam atau vesikel (lepuh memerah/blister yang kecil dan rata), papulovesikel yang tidak gatal ditelapak tangan dan kaki.
Bila ada muntah, diare atau dehidrasi dan lemah atau komplikasi lain maka penderita tersebut harus dirawat. Jenis virus tertentu gejalanya dapat lebih parah yaitu demam tinggi lebih dari 38% selama 2 hari. Ada gejala flu, sesak napas, kejang-kejang, ulkus, seriawan pada rongga mulut, lidah, dan kerongkongan. Jika timbul gejala seperti ini harap sesegera mungkin dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan intensif karena dapat menyebabkan kematian. Tempo pengasingan yang disarankan adalah hingga lepuh kering.

Komplikasi?
Meski sangat jarang, dalam keadaan daya tahan tubuh yang sangat rendah atau immunocomprimized dapat terjadi komplikasi yang berbahaya dan mengancam jiwa. Komplikasi yang dapat terjadi adalah Meningitis atau infeksi otak (aseptic meningitis, meningitis serosa/non bakterial) atau Encephalitis ( infeksi otak bulbar). Komplikasi yang sangat jarang lainnya adalah Myocarditis atau gangguan jantung (Coxsackie Virus Carditis) dan gangguan persarafan pericarditiso paralisis akut flaksid.

Penanganan?
Tidak ada penanganan khusus dalam infeksi penyakit ini. Disarankan istirahat yang cukup. Sedangkan pengobatan spesifik tidak ada. Pengobatan simptomatik atau mengobati gejalanya. Pada hampir semua kasus tidak perlu pemberian antibiotik. Pemberian obat jamur untuk oles mulut tidak ada relevansinya secara langsung dengan penyeakit ini karena penyebab infeksinya adalah virus. Kadangkala, dibutuhkan antiseptik atau obat kumur penghilang rasa sakit didaerah mulut. Pemberian obat demam atau penghilang rasa sakit analgesik misal parasetamol. Cairan cukup untuk dehidrasi yang disebabkan sulit minum dan karena demam.
Masalah yang paling mengganggu adalah kesulitan makan dan minum yang dialami penderita. Hal ini terjadi karena terjadi banyak luka kecil seperti sariwan di sekitar mulut yang sangat sakit dan pedih saat makan. Dalam keadaan tertentu, kadangkala pemberian makan dan minum yang dingin dapat mengurangi rasa sakit saat makan. Makan dan minum dingin tersebut seperti es teh manis, bubur sumsum dingin atau susu yang dingin.
Penyakit ini adalah dapat sembuh sendiri atau self limiting diseases. Biasanya akan membaik dalam 7-10 hari, pasien perlu istirahat karena daya tahan tubuh menurun. Pasien yang dirawat adalah yang dengan gejala berat dan komplikasi tersebut di atas.
Propolis juga dapat membantu, *red-penulis.

Pencegahan?
Penyakit ini diduga sering terjadi pada masyarakat dengan sanitasi yang kurang baik. Tetapi, tampaknya pada masyarakat menengah ke atas dengan sanitasi yang baik pun masih sering terjadi. Penularan juga sering terjadi di tempat yang padat seperti sekolah. Untuk mencegah penyakit ini, penting untuk kembali menerapkan kebersihan, higiene serta sanitasi dengan memperhatikan kesehatan lingkungan dan perorangan misalnya cuci tangan, desinfeksi peralatan makanan, mainan, handuk yang memungkinkan terkontaminasi.
Karena infeksi ini sangat menular secara cepat maka harus dibatasi kontak terhadap orang lain. Hindari kontak erat seperti mencium, memeluk, atau berbagi peralatan makan atau gelas dengan orang yang terinfeksi. Hindari penderita infeksi KTM dari penitipan anak atau sekolah sampai gejala demam hilang dan mulut luka telah sembuh. Bila perlu anak tidak bersekolah selama satu minggu setelah timbul rash sampai panas hilang. Pasien sebenarnya tak perlu diasingkan karena ekskresi virus tetap berlangsung beberapa minggu setelah gejala hilang, yang penting menjaga kebersihan perorangan.
Demikian uraian yang bisa aku cuplikkan dari artikel di kompas health, semoga berguna dan bisa diambil manfaatnya,

Wassalam, salam sehat.

Pipi Kaira.    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  © Blogger templates ProBlogger Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP