HIDUP tak MENGAJARI mu Bagaimana TERTAWA, Tetapi HIDUP MENGAJARI mu Bagaimana Meraih BAHAGIA.

Jumat, 27 April 2012

BUKU DIGITAL: Solusi BARU bagi pembaca, penulis, dan dunia penerbitan.

Assalamu’alaikum dan salam sejahtera untuk kita semua.

Dear Blogger yang terus haus akan knowledge, kali ini akan aku tulis oleh-oleh Jogja kemaren Kamis, 26 April. Aku abis datengin Acara Soft Launching Buku Tablet di salah satu hotel di bilangan Jl. Laksda Adi Sucipto, Jogja.

Ceritanya, sih, dari rumah jam 7am, tp nge-drop istri ke kantor dia dulu. Then I take almost one-half hour sampai lokasi. Tapi sebelum masuk Ruang Anyelir, room sesuai undangan, aku mampir dulu di Soto Sedap aseli pake kecap mBoyolali di bilangan Babarsari, Jogja. *Ssst, sebenarnya capek karena kesasar* Nyumii ... juga!




Well, tiba di lokasi. Aku parkir my motorcycle di park area. Masuk ke dalam ruang langsung disambut ramah oleh banyak mas dan mbak berkoas merah. They are very humble. Di punggung mereka bertuliskan www.bukutablet.com.
Baru entrance pintu, langsung disodori beberapa ipad dan 2 LCD monitor besar. Aku coba tengok. Woow!! *sambil pegang jenggot, jidat, dan apapun yang bisa aku pegang. Hags.* Dan aku melihat2 salah satu peserta menjajal membaca buku lewat iPad. Ada yang aneh aku bilang, karena itu bukan file pdf yang seperti biasanya. Karena font bisa berubah membesar dan mengecil sesuai dengan ukuran layar ketika kita zoom. *Terdecak*


Setelah beberapa saat acara dimulai.
Pencerahan pertama datang dari seorang muda yg energik, his name is mas Ardiansyah, CEO of Buku Tablet.
Sebuah tema yang menarik, Masa Depan Industri Buku Digital Indonesia dia bawakan dengan rancak. Sebuah teknologi buku digital pertama di Indonesia. Yang perintisannya telah dilakukan setahun yang lalu bersama team yang superbcanggih. *huhu ngiri*

Kalau aku bisa rangkum, sih, hadirnya buku tablet atau buku digital di dalam komputer tablet untuk mengubah mindset dari bookers saat ini. Yang masih konvesional. Kemana2 menjinjing buku bertumpuk2.
Akhirnya nama BukuTablet pun diambil olehnya, dengan keyakinan bahwa piranti yang paling tepat untuk membaca buku saat ini dan di masa yang akan datang adalah komputer tablet.

Banyak sekali keuntungan dan manfaat yang didapatkan bila menggunakan piranti tablet, mulai dari sisi kepraktisannya karena tidak harus membawa tumpukan buku yang berat, tidak lagi repot-repot harus keluar rumah/kantor untuk membeli buku karena sekarang cukup melakukan pembelian on line, tidak perlu mengeluarkan ongkos pengiriman, tidak memakan space di rumah/ruang kerja kita, harga bukunya yang jauh lebih murah dari buku cetak *woow*, hingga mendukung gaya hidup yang lebih ramah lingkungan atau green world.

He said tentang 3 dilema industri buku konvensional

Bagi PENERBIT
- Diperlukan modal besar
- Distribusi yang luas
- Gudang yang luas
- Ekspedisi dengan harga yang kadang tak ‘berteman’
- Harga kertas yang naik turun kayak ingus. *weks*
- Display toko adalah keharusan, biar laku.
- Pameran2 yang harus diikuti.
Untuk para PEMBACA
- Koleksi fisik buku yang banyak
- Mahal harganya
- Potensi rusak, ada.
- Out of stock, kadang kehabisan buku di book store.
- Potensi hilang, dimaling.
- Menerjang macet, mau beli buku aja pake macet!  
Trus bagi PENULIS
- Susah menemukan penerbit yang mau menerbitkan karyanya.
- Sering ditolak *haduh*
- Proses lama terbit
- Royalti minim, paling poool 10%
- Laporan penjualan lama dikirimnya lamaaa.
Nah, lewat Buku Tablet inilah semua ke*galau*an publishing, author, maupun readers tersolusikan. Karena Buku Tablet berfungsi sebagai book store, eReader, dan distributor. They, lebih comfort jika dipanggil dengan Operator Buku Digital.

Bagi Publisher, mereka bisa mendapatkan
- Realtime sales report everyday.
- Top view (berapa buku yang di’klik’)
- Best seller bisa dilihat dari web.
- Periodical sales report
- Bid monitoring, bagaimana penerbit bisa memonitor sistem lelang naskah. *sangat menarik*
- Pembayaran ke publisher dilakukan dalam 2 kali sebulan


Pdf vs ePub

Nah, ini bener2 ilmu yang 'baru' bagiku. Kalo biasanya, kan, mbaca pake eBook pake pdf yah? Udah canggih tuh. Tapi sekarang ada yang namanya ePub.
ePub, singkatan dari electronic Publication. ePub adalah format buku digital yang telah menjadi standar resmi IDPF (International Digital Publishing Forum). ePub dibuat berdasarkan bahasa HTML dan XHTML dan bersifat terbuka sehingga boleh digunakan oleh perangkat apapun. Sekarang ini, format Epub telah didukung oleh beragam perangkat lunak dan perangkat keras, mulai dari PC, komputer tablet, hingga ponsel.
Beda mendasar antara pdf dengan ePub adalah pada tampilan di layar piranti. Kalo pdf kan, fix tuh, bisa ngedein dan ngecilin pake zoom. Bayangkan kalian membaca berkas PDF berukuran F4 di sebuah smartphone seukuran kartu remi? Tentu kita musti zoom in zoom out, wah, capek dah.

Sementara itu, epub bisa menyesuaikan besar area layar piranti yang mau dikehendaki buat diread. Jadi bukan kayak pdf yang ‘mati’ gaya istilahnya. *qeqe*

ePub lebih dinamis. Ukuran huruf dan pengaturan paragraf dalam berkas Epub akan menyesuaikan diri dengan ukuran layar, sehingga kamu tidak perlu melakukan zoom in dan zoom out, huruf-huruf itu akan muat dengan sendirinya. Kamu juga bisa mamasukkan gambar pada berkas Epub, bahkan video dan suara, meskipun peletakannya tidak fix seperti pada PDF.
Nah, ePub juga ada kelemahan adalah tidak bisa menampilkan grafis yang desain mentereng kayak di pdf. Jadi, sangat minimalis. Paling memuat rumus, image, dan lain2nya. Boleh dibilang, aPub hanya untuk komunitas readers ajah.

Sesuatu untuk Penulis yaitu Manuscript Bidding System

Lewat Buku Tablet, penulis difasilitasi sesuatu yang beda ketika seorang penulis mengirim naskahnya ke penerbit konvensional. Silahkan kirim semua karya Anda ke Buku Tablet. Namun, tentu melewati moderasi dari pihak Buku Tablet. Dan hanya beberapa naskah yang akan di-bidding *dilelang* oleh Buku Tablet.
Proses pelelangan suatu naskah berjangka 15 hari. Selanjutnya para penerbit rekanan akan melalukan proses bidding. Nah, pada penerbit yang memasang harga tertinggi yang akan memenangkan lelang. Dan MoU antara penerbit dan penulis dibuat. Setelah di approve, penerbit dan Buku Tablet pun mengadakan MoU bagi hasil lah, dengan prosentase tertentu.

Keamanan data.

Menurut Dedi Nirtadinata, memang tidak ada yang 100% secure di dunia teknologi dalam hal peng-hack kan atau lossing data. Namun, pihak Buku Tablet bisa memwarrante dengan JARGON: Not 100% secure, but we try harder. *tapi aku kira mustinya ‘hardest’, ya, biar kagak nanggung dah. *tersenyum pada CEO-nya*
So, bagi yang mau beli buku di Buku Tablet, silahkan daftar dulu, kemudian liat koleksi bukunya di shop, kemudian payment. And than buku akan dikirim ke akun kita di B-Cloud nya Buku Tablet. Semacam server besarnya di Buku Tablet lah. Dan akun bisa digunakan sampai ujung usia *halah*.
Buku yang dibeli kemudian bisa diunduh, dan bisa dibaca dimanapun, kapanpun, anytime, anywhere ... dengan menggunakan aplikasi e-reader.


Hmm, sound good right!


So, buat para penyuka buku di all over Indonesia. Welcome on buku digital. And, said, “HELLO TOMORROW!!!

Saatnya membeli buku dengan harga sangat amat murah ... Lowest Price Ever

Can be eliminated till 80% dari harga buku fisik.



Happy reading, dan semoga artikel ini bermanfaat.




Salam buku,


Pipi Kaira

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  © Blogger templates ProBlogger Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP