HIDUP tak MENGAJARI mu Bagaimana TERTAWA, Tetapi HIDUP MENGAJARI mu Bagaimana Meraih BAHAGIA.

Senin, 16 April 2012

Kaira dan Flu Singapura (Bag. 1)

Dear bunda, wherever you are, kali ini aku posting pengalaman tentang sakit Kaira pekan yang lalu. Kaira, sekarang sudah berumur 19 bulan. Kemaren,dia kena sariwan, tapi kali ini sariawannya beda dengan yang biasanya ... ada apa ya ... let’s chech this out!

Kronologis

Kamis, 5 April

Pas, dikantor aku dpt message dari eyang akung, kalo Kaira demam. Bertepatan, nanny/pengasuh kaira ijin masuk setengah hari. Ya, biasa, aku minta eyang akung ngasih paracetamol just like biasanya. Kemudian aku pulang ma mimi, sampe rumah keadaan Kaira masih seperti demam biasa. Malemnya, demam tak kunjung berhenti. Tapi tidak mengkhawatirkan. Berlanjut ...

Jumat, 6 April

Hari itu tanggal merah, bertepatan juga kantorku libur yang biasanya tidak meliburkan diri jika tanggal merah tersebut bukan hari2 besar Islam. Aku, mimi, dan Kaira ke rumah Eyang Uti Siti –Kai, biasa manggil uti mertua dengan sebutan itu, hehe-.

Nah, tanda2 sariawan sudah mulai kelihatan nih, karena mulai tidak mau makan. Anehnya, sariawan kali ini, -sariawan terakhir abis lebaran tahun yang lalu-, yang biasanya Kaira suka ngeces, dia bungkem gag mau ngeces. Dimasukin maeman gag mau. Minum susu juga ndak mau. Haduh2. Akhirnya aku genjot pake juice jambu merah, dia mau akhirnya.
Dan untuk pengobatan aku tetep kasih, kandistatin yang drop. Bisa dibeli di apotik kesayangan anda, dengan harga sekitar 35an. Halah, malah ikelan.

Dah, seharian panas turun, panas turun ... pusing dah.

Sabtu, 7 April

Keadaan masih sama, tapi hari ini ditambah flu juga. Haduh komplit!
Padahal kaira 3 minggu berturut2 kena flu. Hm, aku bilang sama Kaira, “Biar sakitnya diminta pipi aja ya sayang?” Gag tega lihat anak sakit.

Sabtu sore, Eyang Uti Siti pulang dari kerja. Bawain propolis dari Melia (Propolis sendiri dikumpulkan oleh lebah dari tumbuh-tumbuhan atau pucuk muda dan kulit pohon terutama pohon poplar lalu dicampurkan dengan air liurnya, yang digunakan untuk menambal lubang dalam sarang lebah yang sekaligus juga melindungi sarang lebah dari serangan virus, bakteri dan jamur. Propolis yang berbahan dasar air liur lebah ini, ternyata merupakan obat alami yang bisa dipakai untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit. Juga, kandungan antioksidan 1 tetes propolis = antioksidan 500 buah jeruk. Disamping itu, propolis kaya akan asam amino, vitamin-vitamin, dan bioflavonoids.)

Propolis ini dikasih oleh Om yang bertepatan pulang dari Jakarta. Yaudah, tanpa pikir panjang langsung aku kasihkan ke kaira.


Minggu, 8 April

Nih, dia giliran aku panik ... coz, dari tubuh Kaira, sekitar paha, lengan, dan telapak kaki/tangan keluar bintik/ruam merah yang hampir segede cacar air .... di telapak, kecil2 merahnya merah tua. Memang Sabtu aku sudah melihat gejala itu, tapi belum cuman 1 atau 2 bintik. Aku pikir, sih, cuman di gigit nyamuk. Coz, nyamuk memang demen banget ma Kaira.

Wah, tapi hari ini bener2 kelihatan ruamnya. Apa ini kena cacar air (Varicella simplex adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus varicella-zoster), gabagen atau campak (virus morbili), atau bisa juga demam berdarah (virus dengue)? Kan gejalanya hampir sama nih.

Khawatir nih, tapi bintik merahnya tidak ada gelembung airnya sebesar kalo cacar air. Misal gabagen juga tidak merata di seluruh tubuh, atau demam berdarah bukan seperti itu ruam merahnya???

Trus aku nyari referensi di internet, tapi tidak menemukan jawabannya. Aku coba hubungi teman yg berprofesi bidan, juga ndak ada jawaban.

Jam 1 siang, abis bobok, dia panas lagi. Aku kasih paracetamol lagi. Akhirnya reda. Trus, sore itu kan ujan yah, mau maghrib, panas lagi. Aduh, udah kagag nahan nih, coz panasnya minta ampun. Langsung aku bawa Kaira ke RS. YARSIS Solo. Dengan menyewa sebuah, geredek tua –mobil pick-up tua pengangkut pasir yg kondisinya sudah diambang kehancuran, jiah- kita bertiga melaju ke rumah sakit.

Sampai di UGD, Kai meronta2, kayaknya dia trauma dengan bau rumah sakit, pan pernah aku ajak ke rs ini sebelumnya.

Nah, kemudian disaranin cek darah. Aku langsung ke laborat. Kai diambil blood-nya. Dengan menunggu tidak berapa lama, hasilnya keluar. Akhirnya, mimi masuk ke ruang dokter. Dan hasilnya negatif, Kai tidak apa2. Tidak DBD.

Alhamdulillah, giliran mau nebus obat, aku tanya mimi, “Lah, ini ruam merah ngapain?”

“Aduh, aku lupa bilang ke dokter, pi.”

“Yaudah masuk sana lagi!” Aku minta mimi masuk ke dokter, berhubung Kaira udah gag mau diajak kompromi, udah berjam-jam nangis. Aku tambah ndak tega. Dan juga melihat hasil lab negatif, aku bilang, “Yaudahlah. Abis nebus resep. Kita pulang aja.”

Kita dikasih, obat flu rasa anggur –Kaira sukan banget nih, antibiotik, dan multivitamin.

Ini hasil lab Kaira.

Senin, 9 April

Kaira udah balek ke rumah eyang akung. Namun, masih lemas, ndak mau makan. Tak belikan outmeal, cereal, jelly, apapun makanan yang dia suka. Tapi tetep ndak mau makan.

Nah, pas di kantor, mimi dpt info suruh kasih daktarin oral gel. Obat sariawan oles yg harganya 2kali lipat kandistatin. Yaudah, aku mampir ke apotik 24 jam, di bilangan Kartasura.

Nah, di sini aku mendengar sesuatu yang mengejutkan.

Setelah aku ceritakan kronologi peristiwanya, apoteker itu bilang, kalau Kaira kena Flu Singapura.

Gubrak apalagi nih!!! Keren pisan, flu aja dari singapura? Kagak dari Hollywood sekalian. Akhirnya, aku cari bahan2 di internet, apa itu flu singapura bla-bla-bla ... nah ... memang dan aku bisa pastikan bahwa Kaira kena Flu Singapura. Nyeselnya, sih, pas di Yarsis aku ndak kembali lagi ke dokter dan menanyakan ruam merah di tubuh Kaira. Jadi buat pengalaman dah kalo berobat –walau mudah2han endak lagi dah, Kaira kena sakit- sehat terus saja.

TANYA DOKTER dengan TUNTAS, coz bayarnya mahal. Kemaren abis 150an. Sewa Mercy 100an. Hahay!

Bersambung ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  © Blogger templates ProBlogger Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP