HIDUP tak MENGAJARI mu Bagaimana TERTAWA, Tetapi HIDUP MENGAJARI mu Bagaimana Meraih BAHAGIA.

Rabu, 14 Desember 2011

HERNIA bisa terjadi pada siapa saja, bahkan pada ANAK-ANAK.

This morning 08.30 am. 

Bau obat menyeruak dari sekujur ruangan serba putih berukuran 6 × 3 meter. You rise me up-nya Josh Groban menyemut di udara ruangan. Mendengar alunannya, sejenak aku lupa dengan bau udara ruangan yang bersenyawa kental dengan bebauan obat. Sangat menyengat. 

My father in law tengah berbaring menunggu kesiapan dokter Dasa. Dia, yang akan menangani operasi bapak mertuaku. Sementara ibu sibuk mengingatkan agar bapak tidak lepas dari dzikir. Mataku mengeliling ruangan. Ah, baru kali ini aku masuk ke dalam ruang operasi. Rasanya seperti memasuki ruang ambang kematian. Aku kadang melirik sebidang kaca berukuran 20 × 50 cm yang menempel di dinding pintu sebagai pembatas antara ruang tunggu operasi dan para pengantar. Penantian cemas kakak ipar, istri, dan adik ipar jelas terlihat beberapa kali menyembul tertahan bidang kaca. 

Kuamati wajah bapak. Seorang lelaki yang sudah banyak malang melintang dalam mendidik putra-putrinya tergolek lemah dengan keringat dingin merata di kulitnya. Selang berisi cairan hijau tua tertancap di lobang hidungnya. Sebuah selang yang membuang cairan kotoran dari perut. Ada juga selang kecil berwarna biru yang tertaut pada tabung oksigen yang panjang di atas ranjang. 
Seorang dokter menghampiri kami, namun bukan dokter Dasa sebagai ketua tim, he give us motivasi. Dan menjelaskan bahwa ada alat yang harus dibeli “di luar” harga askes dan struk pembayaran rumah sakit. Dan harus dibayarkan sekarang. Lalu tanpa basa basi, ibu mertua menggelontorkan 300ribu rupiah dan langsung diberikan pada asisten dokter itu. 

Alat itu semacam plester pembalut berwarna putih. Akan ditempelkan pada jaringan kulit yang dibelah. Yah, mungkin agar cepat sembuh luka jahitannya karena kata dokter kulit yang dibedah akan lebih elastis. 

Kemudian datang asisten dokter yang kedua. Dia menerangkan cara anestesi atau pembiusan. Dan pada operasi bapak akan digunakan metode anestesi local. And he told us, bahwa punggung bapak akan disuntik, setelah beberapa menit maka kaki akan terasa kesemutan dan kemudian mati rasa. Dan akan kembali normal setelah 2 – 3 jam kemudian. 

And then, setelah menunggu selama 30 menit. Dokter Dasa datang, kemudian dengan mengucap bismillah my father in law digeledek masuk ruang yang serba putih lainnya. 

Aku dan ibu mertuaku beranjak keluar. Uh, rasanya … 

Sebenarnya apa sih penyakit bapak? Jawabnya ialah HERNIA. 

Why I wrote this note? Ya, karena bagiku sangat bermanfaat. Bukan mengharap penyakit itu datang ke aku. Oh, naww. Tapi, secara, 2 minggu yang lalu temen sekantor juga mengalami operasi yang sama. Dan ternyatah bapak mertuaku juga mengalami hal yang sama. Kan lebih baik mencegah daripada mengobati tuh, so, ndak ada salahnya aku mengumpulkan artikel dari berbagai sumber agar menjadi sebuah tulisan yang bermanfaat untuk semuah. 

Oke, apa itu HERNIA? 

Hernia terjadi bila sebuah organ menerobos keluar melalui titik lemah atau robekan rongga yang menampungnya. 

Berikut adalah beberapa jenis hernia menurut letaknya: 
  1. Hernia hiatal adalah kondisi di mana kerongkongan (pipa tenggorokan) turun, melewati diafragma melalui celah yang disebut hiatus sehingga sebagian perut menonjol ke dada (toraks). 
  2. Hernia epigastrik terjadi di antara pusar dan bagian bawah tulang rusuk di garis tengah perut. Hernia epigastrik biasanya terdiri dari jaringan lemak dan jarang yang berisi usus. Terbentuk di bagian dinding perut yang relatif lemah, hernia ini sering menimbulkan rasa sakit dan tidak dapat didorong kembali ke dalam perut ketika pertama kali ditemukan. 
  3. Hernia umbilikal berkembang di dalam dan sekitar umbilikus (pusar) yang disebabkan bukaan pada dinding perut, yang biasanya menutup sebelum kelahiran, tidak menutup sepenuhnya. Orang jawa sering menyebutnya “wudel bodong”. Jika kecil (kurang dari satu centimeter), hernia jenis ini biasanya menutup secara bertahap sebelum usia 2 tahun. 
  4. Hernia inguinalis adalah hernia yang paling umum terjadi dan muncul sebagai tonjolan di selangkangan atau skrotum. Orang awam biasa menyebutnya “turun bero” atau “hernia”. Hernia inguinalis terjadi ketika dinding abdomen berkembang sehingga usus menerobos ke bawah melalui celah. Jika Anda merasa ada benjolan di bawah perut yang lembut, kecil, dan mungkin sedikit nyeri dan bengkak, Anda mungkin terkena hernia ini. Hernia tipe ini lebih sering terjadi pada laki-laki daripada perempuan. 
  5. Hernia femoralis muncul sebagai tonjolan di pangkal paha. Tipe ini lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pada pria. 
  6. Hernia insisional dapat terjadi melalui luka pasca operasi perut. Hernia ini muncul sebagai tonjolan di sekitar pusar yang terjadi ketika otot sekitar pusar tidak menutup sepenuhnya. 
  7. Hernia nukleus pulposi (HNP) adalah hernia yang melibatkan cakram tulang belakang. Di antara setiap tulang belakang ada diskus intervertebralis yang menyerap goncangan cakram dan meningkatkan elastisitas dan mobilitas tulang belakang. Karena aktivitas dan usia, terjadi herniasi diskus intervertebralis yang menyebabkan saraf terjepit (sciatica). HNP umumnya terjadi di punggung bawah pada tiga vertebra lumbar bawah. 

Pengobatan 

Benjolan hernia mungkin dapat didorong kembali, namun sewaktu-waktu akan keluar lagi. Benjolan itu biasanya lebih nyata ketika tekanan intra-abdomen meningkat seperti saat mengangkat beban, membungkuk dan batuk. Hernia yang tidak parah umumnya tidak memerlukan operasi. Kebanyakan hernia di perut bisa didorong kembali ke rongga perut. Dengan istirahat dan terapi fisik sekitar 75% hernia hilang sendiri. 

Pada kondisi yang lebih parah, hernia dapat menyebabkan darurat medis bila jaringan yang terjebak dalam kantung kehilangan suplai darah dan mati (mengakibatkan gangren). Dalam hal ini harus segera dilakukan operasi. Setelah operasi, biasanya jarang sekali terjadi kekambuhan (hanya 1-3%). 

Pencegahan 

  • Langkah pertama untuk mencegah hernia adalah mengetahui penyebabnya. Hernia yang timbul akibat kelainan bawaan dan efek penuaan tidak dapat dicegah. Hernia bisa muncul bila otot dinding tipis yang menyekat/ membungkus organ mendapatkan tekanan melebihi kapasitasnya. 
  • Gunakan teknik mengangkat yang benar. Selalu gunakan kaki Anda, bukan otot punggung Anda, untuk mengangkat. Pakailah dukungan penahan ketika melakukan kegiatan mengangkat berat. 
  • Sampaikan kesulitan buang air kecil ke dokter Anda. Kesulitan buang air kronis dapat menyebabkan hernia. Penyebab sulit buang air kecil perlu ditentukan dan diobati oleh dokter Anda. 
  • Turunkan berat badan jika Anda kelebihan berat badan. 
  • Hindari sembelit dengan banyak makan serat, banyak minum, dan segera ke kamar kecil bila “kebelet” 
  • Berolahraga secara teratur. 
  • Berhentilah merokok. Oksigenasi buruk akibat merokok dapat menyebabkan kerusakan otot dan kelemahan otot yang menjadi sasaran utama perkembangan hernia. 



HERNIA PADA ANAK. NAH LOH! 

Hernia dapat terjadi ketika bagian dari usus menonjol melalui kelemahan pada otot perut. Sebuah tonjolan lunak terlihat di bawah kulit di mana hernia terjadi. Pada anak-anak, hernia biasanya terjadi pada salah satu dari dua tempat: 
  • di sekitar pusar 
  • di daerah selangkangan atau skrotum 
Hernia yang terjadi di daerah pusar disebut hernia umbilikal (orang awam menyebutnya pusar “bodong”), sedangkan hernia yang terjadi di daerah selangkangan disebut hernia inguinalis (orang awam menyebutnya turun berok atau “kondor”). 


Penyebab 

Hernia pada bayi adalah kelainan perkembangan embriologik. Hernia dapat berkembang dalam beberapa bulan pertama setelah bayi lahir karena adanya kelemahan di otot perut. Hernia inguinalis dan hernia umbilikal terjadi karena alasan yang sedikit berbeda. 

Hernia inguinalis 
Saat pertumbuhan janin laki-laki di rahim sampai dengan siap dilahirkan, testis berkembang di perut dan kemudian bergerak turun ke dalam skrotum melalui daerah yang disebut kanalis inguinalis. Tak lama setelah bayi lahir, kanalis inguinalis menutup, mencegah testis berpindah kembali ke perut. Jika daerah ini tidak menutup sepenuhnya, sebuah lekukan usus dapat masuk ke dalam kanalis inguinalis melalui area lemah dinding perut bagian bawah, menyebabkan hernia. 
Walaupun anak perempuan tidak memiliki testis, mereka memiliki kanalis inguinalis, sehingga dapat juga mengembangkan hernia di daerah itu. 

Hernia umbilikal 
Ketika janin tumbuh dan berkembang selama kehamilan, ada lubang kecil pada otot perut yang memungkinkan tali pusat menghubungkan ibu ke bayi. Sebelum kelahiran, bukaan pada otot perut itu menutup. Kadang-kadang, bukaan itu tidak menutup sepenuhnya, dan masih ada lubang kecil. Sebuah lekukan usus dapat bergerak ke dalam lubang di antara otot perut itu dan menyebabkan hernia. 
Risiko terjadinya hernia meningkat pada bayi yang lahir prematur atau memiliki ayah/ibu yang memiliki hernia sewaktu bayi. 

Tanda hernia 

Hernia biasanya sudah ada pada saat bayi lahir, tetapi mungkin tidak terlihat selama beberapa minggu atau bulan setelah kelahiran. Ketegangan dan menangis tidak menyebabkan hernia, namun tekanannya pada perut dapat membuat hernia lebih terlihat. 

Hernia inguinalis dan umbilikal masing-masing terlihat sebagai tonjolan atau benjolan di selangkangan/skrotum dan daerah sekitar pusar. Benjolan mungkin akan lebih terlihat ketika bayi menangis, dan mungkin akan mengecil atau menghilang saat bayi tenang. Dokter Anda dapat mendorong tonjolan itu ketika anak berbaring tenang, sehingga membuatnya lebih kecil atau kembali ke perut. 

Bahaya hernia 

Sesekali, lekukan usus yang menonjol melalui hernia bisa terjepit dan tidak bisa didorong kembali dengan lembut ke dalam rongga perut. Ketika ini terjadi, bagian dari usus itu dapat kehilangan suplai darah dan rusak. Pasokan darah yang baik diperlukan agar usus sehat dan berfungsi dengan baik. Gejala yang dapat terlihat ketika hal itu terjadi antara lain: 
  1. perubahan warna kemerahan pada hernia 
  2. muntah 
  3. menangis atau rewel 
  4. demam 
Lebih dari dua pertiga hernia terjepit terjadi pada anak berusia kurang dari satu tahun. Gejala hernia terjepit mungkin mirip kondisi atau masalah medis lain. Selalu konsultasikan dengan dokter anak Anda untuk diagnosis. 

Diagnosis 

Hernia dapat didiagnosis dengan pemeriksaan fisik oleh dokter anak Anda. Anak Anda akan diperiksa untuk menentukan apakah hernianya dapat dapat didorong kembali ke dalam rongga perut atau tidak. Dokter anak Anda dapat meminta foto rontgen perut atau ultrasound untuk memeriksa usus lebih rinci, terutama jika hernia tidak bisa didorong kembali. 

Penanganan 

Hernia inguinalis 
Operasi mungkin diperlukan untuk mengatasi hernia inguinalis. Ini dapat menjadi operasi darurat yang harus segera dilakukan, karena usus dapat terjebak dalam kanalis inguinalis. Operasi hernia inguinalis biasanya dilakukan agar kerusakan tidak terjadi. 
Selama operasi hernia, anak Anda akan mendapatkan pembiusan. Sebuah sayatan kecil dibuat di daerah hernia. Tonjolan usus ditempatkan kembali ke dalam rongga perut. Otot-otot perut kemudian dijahit. Operasi hernia biasanya merupakan prosedur yang cukup sederhana. Anak-anak yang mendapatkan operasi perbaikan hernia inguinalis seringkali bisa pulang di hari yang sama. 

Hernia umbilikal 
Pada usia satu tahun, hernia umbilikal pada kebanyakan anak telah menutup sendiri tanpa perlu pembedahan. Hampir semua hernia umbilikal sudah menutup sendiri di usia 5 tahun. 
Ada banyak pendapat tentang kapan bedah perbaikan hernia umbilikal diperlukan. Secara umum, jika hernia membesar dengan bertambahnya usia, tidak dapat direduksi, atau masih ada setelah usia 3 tahun, dokter Anda mungkin menyarankan agar diperbaiki melalui pembedahan. 

Those articels I take from here and here.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  © Blogger templates ProBlogger Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP