HIDUP tak MENGAJARI mu Bagaimana TERTAWA, Tetapi HIDUP MENGAJARI mu Bagaimana Meraih BAHAGIA.

Jumat, 02 Maret 2012

Love is about giving, affection is about taking care. (Apa yang Anda ketahui tentang Cinta dan Kasih Sayang?)

Bukankah, judul posting yang sangat “membara”? *-^

Sahabat, berbicara masalah cinta, tentu berbeda dengan kita membeli sebuah baju di butik. Setelah mata kita ‘klik’ dengan model bajunya, dan tubuh pun bisa menerima, dibayar di kasir, kemudian dikemas dalam paper bag dan bisa kita bawa pulang. What a simple thing, bukan?

Namun, cinta bukanlah sesimpel itu.

Pernahkah Anda jatuh cinta?

Wow, seperti pertanyaan bodoh, ya? Tentu siapa pun bisa dan pernah jatuh cinta. Bahkan ayam pun bisa jatuh cinta, bukan? Namun, bisa dipastikan bahwa ayam betina pasti melabuhkan cintanya pada ayam pejantan. Beda dengan manusia. Kadang orientasi seksual bisa mendobrak gender yang telah di’tetapkan’. Bep bep** dilarang berbicara masalah ini. *-^

Hidup adalah sebuah pilihan. Benar atau tidaknya kita melakukan sesuatu adalah hak prerogatif antara hati anak keturunan Adam dengan Sang Khalik. Kita hanya bisa saling menasehati dalam kebenaran, dan saling menasehati dalam kesabaran.
Ok, kiat kembali ke pertanyaan tadi, pernahkan Anda jatuh cinta? Bagaimana rasanya?

Jatuh cinta pada pandangan pertama, kata orang seperti melihat bintang jatuh, meski secepat kilat namun begitu indah dan sulit untuk dilupakan.

Bahkan menurut Prof Ortigue, Syracus University, New York, USA, untuk membuat seseorang jatuh cinta hanya dibutuhkan waktu 5 detik saja. Melalui riset Neurosainsnya, Profesor di bidang psikologi dan asisten profesor di neurologi, mengatakan bahwa 12 area pada otak akan melepaskan zat kimia yang merangsang euphoria (kegembiraan yang meluap-luap) pada diri seseorang.

Bisa dikatakan bahwa seseorang ini mengalami passionate love, atau cinta romantis. Merupakan situasi saat seseorang mengalami hasrat yang sangat kuat dan tidak bisa dijelaskan logika serta merupakan tahap awal dari hubungan cinta. Passionate love dapat menghilang, atau berevolusi menjadi companionate love. Atau cinta yang sesungguhnya. Sebuah cinta persahabatan, dicirikan adanya afeksi atau kasih sayang. Salah satu tandanya adalah akan merasa tenteram jika ‘bersama’nya.


love is about giving, affection is about taking care.
Let's talk about it. 
So, peristiwa jatuh cinta adalah sebuah peristiwa yang tidak bisa dijelaskan secara logika. Namun, bisa dijelaskan secara ilmiah atau aspek biologis.

“Cinta adalah satu perkataan yang mengandungi makna perasaan yang rumit. Bisa dialami semua makhluk,” kata mas Wiki. *-^

Kata Erich Fromm, seorang psikologi, psikoanalis, dan filosofi manusia berkebangsaan Jerman, “Cinta adalah perasaan simpati yang melibatkan emosi yang mendalam.”

Dan dalam bukunya “The Art of loving”, ada empat syarat untuk mewujudkan cinta kasih, yaitu:
1. Care,
2. Responsibility,
3. Respect,
4. Knowledge,
Jatuh cinta adalah sesuatu yang mudah, any one can do that cause it’s very simple. Tetapi mencintai, it’s about hard work. Butuh kerja keras, not easy thing.
Mencintai berarti peduli, tanggung jawab, menghormati, dan mengetahui apa yang dia cintai.

Bagaimana seseorang mengaku cinta jika ia tidak peduli, tidak bertanggung jawab, tidak menaruh rasa hormat, dan tidak mengetahui apa yang dia cintai. Bahkan termasuk mengetahui kelemahan dan kekurangannya.

So, cinta dan mencintai bukan perkara yang simpel bukan?

Kembali ke judul posting yang aku tulis,
  1. Maka cinta adalah pemberian. Karena sangat mudah kita memberikan cinta, bahkan hanya dalam waktu 5 detik kita bisa nyatakan bahwa kita jatuh cinta.
  2. Maka kasih sayang adalah merawat atau mengurusnya. Kasih sayang lebih dari cinta.
Kasih sayang meliputi segalanya.
Bagaimana bunga rose yang kita tanam di pelataran menjadi berkembang baik jika kita tidak pernah peduli untuk menyiraminya, bertanggung jawab untuk memupuknya, menghormatinya dengan disiram setelah terpanggang terik, dan yang lebih terpenting adalah mengetahui dengan baik tentang bunga mawar yang kita tanam. Karena meskipun cantik, ia mempunyai duri yang tajam. Lalai sedikit dalam merawatnya, maka setetes darah segar dari jari kita pun siap meluruh di pusara sang mawar.
Sahabat, entah kebetulan atau bagaimana, ketika aku menulis artikel ini sebuah sms dari seorang teman masuk ke hand phone ku. Dia bertanya tentang tinggi menera Eiffel di Paris. Dengan tidak mengurangi rasa hormat segera aku cari di mbah Google. Aku jawab, “Tingginya kurang lebih 324 meter.”
Tanpa menunggu waktu, sms reply darinya masuk ke layar hand phone ku, “Tak peduli seberapa tingginya menara Eiffel, aku mau terjun asal tepat di .. ha .. ti .. kamu.”

Dasar raja goombal!

*-^ hm, namun dia juga tidak salah dalam memainkan senyumku di pagi ini. At least, dia bisa lebih memahamkanku akan arti cinta dan kasih sayang.

Maka, jangan berikan cinta jika kalian tidak mampun merawatnya, memberikan cinta sekaligus kasih sayang. Seperti cinta IBU kepada Anaknya. Love u all.

Salam hormat,



Pipi Kaira











Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  © Blogger templates ProBlogger Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP