HIDUP tak MENGAJARI mu Bagaimana TERTAWA, Tetapi HIDUP MENGAJARI mu Bagaimana Meraih BAHAGIA.

Rabu, 18 Januari 2012

Seorang PEMIMPIN yang selalu merasa MEMBUTUHKAN anak buahnya.

Seorang PEMIMPIN yang selalu merasa MEMBUTUHKAN anak buahnya, pasti menjadi sosok pemimpin yang sangat DIRINDUKAN dan DIHORMATI anak buahnya. 



Laksana larik kisah Rasulullah dalam Perang Khandaq (PARIT), semua tahu, bahwa Rasulullah adalah seorang panglima perang yang tangguh, seorang pejuang yang gigih, juga seorang pemimpin yang cerdas. Namun beliau tetap menggunakan kearifan dan kebesarannya, dengan memanggil semua sahabat untuk bermusyawarah guna menghadapi kepungan Madinah atas Bani Nadhir, kaum kafir Quraisy dan sekutu mereka kabilah Arab lainnya. Dari sekian banyak ide-ide cemerlang para sahabat. Maka, mufakat pun menggolkan usulan sahabat Salman al-Farisi. Dan kemudian, digalilah parit di bagian utara Madinah. 

Di pagi buta yang dingin, Rasulullah pun sudah berangkat ke lokasi galian parit. Beliau turun langsung memimpin ribuan para mujahid Madinah. Semangat, terus Beliau pompakan pada para pejuang Madinah. Kerja keras!! Sampai sore menjelang, tanpa kenal lelah. Hingga diganjallah perut Rasulullah juga para pejuang pemberani dengan dua batu, sekadar untuk menahan lapar bersama para pejuang Madinah. 
Meski, pada suatu hari turunlah keajaiban Allah SWT. Gelaran kurma yang yang dibawa oleh saudari an-Nu'man bin Basyir yang hanya sejumput. Namun, tak habis dimakan oleh ribuan tentara Islam. Hingga bahkan setelah semua mengambil kurma, ternyata masih ada ceceran kurma yang menggelinding dari gelaran kain. 
Subhanalloh

Sahabat, begitulah perjuangan keras untuk mempertahankan keutuhan Madinah tercinta. 
Hingga pada hari yang ditentukan turunkan angin besar yang meluluhlantakkan kedigdayaan musuh yang jumlahnya mencapai puluhan ribu. Diruntuhkan persaudaraan dan diselipkan cabar syak wa sangka di hati musuh. 
Para pejuang muslim pun berdoa, "Ya Allah, tutupilah kami dan amankan kegundahan hati kami." 
Akhirnya pun, pasukan Madinah yang dipimpin oleh Rasulullah saw. menggapai kemenangan yang mulia. Kemenangan yang nyata. Dan dengan menelan kekalahan telak, pasukan musuh kembali mundur, dan meninggalkan Madinah terkasih.
Wahai sahabatku, Perang Khandaq bukanlah sebuah perang yang bersimbah darah. Bukan sebuah bencana perang yang terhunus kilatan pedang. Namun sebuah perang urat syaraf yang diselimuti kerjasama luar biasa dari pemimpin dan anak buahnya. 
Yah, seorang PEMIMPIN yang selalu merasa MEMBUTUHKAN anak buahnya … . Hingga beliau pun tumbuh menjadi seorang pemimpin yang selalu DIRINDUKAN anak buahnya. 
Sungguh manajamen kepemimpinan yang luar biasa yang beliau contohkan. 


Ya Rabb, ditengah keGALAUan bangsa ini. Anugerahkan kami pemimpin-pemimpin yang senantiasa berkaca pada uswahnya. 
Karena kami MENGHORMATI dari cara dia mempimpin kami, dan bukan karena siapa pemimpin kami. 
Amin Yaa Rabb …




Pipi Kaira, 
Semoga bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  © Blogger templates ProBlogger Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP