HIDUP tak MENGAJARI mu Bagaimana TERTAWA, Tetapi HIDUP MENGAJARI mu Bagaimana Meraih BAHAGIA.

Rabu, 28 Maret 2012

Serial Suami Galau: “AKU BUTA WARNA SETELAH MENIKAH”

PengalamanKU setelah menikah: Ada satu hal yg buat aku sedih sekaligus bahagia.


SEDIH? Karena sejak menikah, aku hanya bisa melihat dunia hanya dengan dua warna saja, yaitu hitam dan putih. Aku tidak tahu apa yang terjadi dengan mataku. Atau apa yang salah. Being sad!
BAHAGIA? Oh tidak, ternyata Tuhan telah menghukum mataku. Tuhan menjadikan pandanganku hitam dan putih.
Setelah aku periksakan ke dokter mata, ternyata aku divonis buta warna ‘monokromasi’ yaitu sejenis buta warna yang disebabkan berkurangnya/menghilangnya semua penglihatan warna. Jadi yang bisa kulihat hanya warna hitam dan putih.
Tapi setelah aku pikir-pikir. Ternyatah Tuhan juga tidak bertindak sekejam itu.
Karena, pernah pada suatu hari aku bermimpih. Kala itu aku tengah berada di dalam kebun bunga tulip yang sangaaaaaaat luas. Lagi berasa di Belanda ,kale. Tetapi sayang, bunga tulip yang berwarna indah itu pun hanya berasa hitam dan putih di mataku.
Dan ketika itulah Tuhan menyapaku, “Hai manusia, jangan kamu galau! Dengan kekuatan super-Ku, Aku memang telah menarik semua warna yang ada di dunia dari matamu. Aku menghukummu. Tetapi, janganlah kamu galau untuk yang kesekian kalinya. Karena, semua warna itu telah Aku pindahkah pada ISTRIMU. Maka jadikan dia PERHIASAN duniamu. Cintailah Dia"

Hehe. Aku pun tersenyum bahagia dan mengulum malu. Bagaimana dengan kamu?
Thanks for reading.

*_^

Dear blogger,


Jangan pedulikan cerita boongan di atas. Hehe.
Insya Allah mulai hari ini aku akan menulis SERIAL SUAMI GALAU di blog “rumahkaira” tercinta. Jangan harap tulisanku bak pujangga! Atau sekaliber mas Habiburrahman
El Shirazy. Aku hanya ingin berbagi cerita saja. Siapa tahu bisa kita ambil hikmahnya.

Oke, let’s start it! 


Judul di atas memang kocak. Bukan sesuatu yang benar-benar terjadi padaku.
 

Sekedar tahu, buta warna adalah suatu kelainan yang disebabkan ketidakmampuan sel-sel kerucut mata untuk menangkap suatu spektrum warna tertentu akibat faktor genetis.
Jika dikaitkan, bagi kita yang sudah menikah. Maka, kita tidak cukup hanya menjaga pandangan kita saja. Tetapi, kita harus membutakan hati kita dari pandangan mata yang tidak perlu. Kata orang mah, “Rumput tetangga lebih hijau.” Beh, apa iya? Apalagi kalo punya tetangga semacem Nikita Mirzani atau Dude Herlino, misalnya. Bisa kagak masuk rumah seharian, tuh. 

Ups, dilarang membayangkan karena bisa membahayakan! *_^


Sebenarnya, rumput kita –suami/istri- kita juga tidak kalah sip, kok. Hanya saja, kita perlu merawatnya. Bukankah Rasulullah saw. bersabda, “Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah.” (HR. Muslim) Tuh kan?

Eits, bagi para ibu-ibu jangan protes ya! Mentang-mentang tidak ada hadits yang mengatakan bahwa “Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah suami yang shalih.” Hehe.
Tentu tidak akan adalah! So, apakah Nabi tidak fair?
Hush, we can not said that! Tentu ada sebuah logika nalar yang kita pakai. Bukankah di samping wanita shalihah pasti ada suami yang shalih juga? Yang bakal nemenin sampai ujung umur kita?

So, apa yang harus kita lakukan agar pasangan kita terus berwarna?

Jawabnya adalah: Berikanlah kebahagiaan pada pasangan Anda! Maka Anda akan mendapatkannya.

Karena, kita adalah orang yang pertama kali akan mendapat kemanfaatan dari kebahagiaan istri/suami kita. Ketika kita berhasil membahagiakannya, maka dia pun akan memberikan balasan yang indah pada kita. 

INGAT!!! Perasaan seorang wanita itu sangatlah lembut, dia tak akan mau hanya mengambil tanpa memberi, karena karakter wanita adalah senang memberi, berderma, dan berkorban untuk orang yang dia cintai.  
'Bener gag nih?'

Bagi para suami, inilah cara untuk membahagiakan istri Anda:

  1. Ajaklah dia bermusyawarah dalam urusan Anda. Jang cuma dieem aja pas 'air'nya tenang. Tapi begitu ada badai, baru suami teriak-teriak. Hayah, kenceng kali nih jeritan galau suami. Hehe. Jadi misalpun ada konflik, at least istri sudah tahu dan siap untuk diajak bekerjasama dalam menyelesaikan masalah.
  2. Lemah lembut ketika berinteraksi dengan istri. Kita bukan satpol pe pe kan?
  3. Bersikap longgarlah dalam memerintahkan sesuatu, jangan sekali-kali memberikan perintah dengan sikap arogan dan menyombongkan diri.Kita bukan Rahwana Raja kan?
  4. Penuhilah nafkah sesuai keperluannya dan apa saja yang dia butuhkan berupa perlengkapan dan perabot rumah.-Dalam batas normal sebagaimana permintaan istri, loh ya!-
  5. Bercandalah dengan dia, ajaklah dia bermain, dan buatlah dia tertawa pada waktu-waktu yang tepat. -Setuja baaaaaaaaaaanged!-
  6. Alokasikan sebagian waktu Anda khusus untuknya, jangan sampai pekerjaan Anda menjadikan Anda lalai memberikan kasih sayang kepadanya.-Mentang-mentang sibuk kerja, jangan dilupakan si istri, palagi sampai lupa cara menciumnya. Hehehe. Suami akut ini, mah.-
  7. Beritahukanlah kepadanya tentang cinta Anda kepadanya dan kecemburuan Anda terhadapnya."This is the sweetest thing!" Bila pasangan udah kagak ada rasa cemburu? Wah, bisa kiamat duniaaa.
  8. Berikan hadiah kepadanya.-Diusahakan ada pos keuangan tersendiri. Ingat! Wanita suka kejutan! Qiqi. Asal jangan bikin dia terkejut kemudian kejang2! Hoho.
  9. Hindarilah kegelisahannya, baik fisik maupun psikis, dan berusahalah dengan sungguh-sungguh untuk menyelesaikan masalahnya.
  10. Maafkanlah kelalaiannya dan jangan terlalu banyak menuntutnya.

Hm, indah bukan? Ternyata menjadi buta warna hati tidaklah sesuatu yang mengerikan. Asal kita tau cara merawatnya, maka kita pun akan tau kapan saat harus memamanennya.

Terimakasih telah membaca “Serial Suami Galau” Chapter Pertama. Semoga bermanfaat meski hanya secuil.



Salam


Pipi Kaira

Note: Diambil dari Kitab Subul as-Sa’adah az-Zaujiyyah, dirubah sebagaimana perlunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  © Blogger templates ProBlogger Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP