HIDUP tak MENGAJARI mu Bagaimana TERTAWA, Tetapi HIDUP MENGAJARI mu Bagaimana Meraih BAHAGIA.

Selasa, 06 Desember 2011

Keistimewaan Bulan Muharram


Hulaha tak terasah udah di tahun 1433 Hijriyah. Sebelumnya Kaira ucapin “SELAMAT TAHUN BARU 1433 HIJRIYAH ya, semoga semakin baik di tahun ini, always continuous improvement plus tambah bermanfaat untuk ummat”.
Muharram adalah bulan pertama dalam tahun kalender Hijriyah. Nah, loh apalagi nih kalender Hijriyah? Yang familiar di telingah kita kan kalender Masehi. Sedikit, Kaira akan kulik tentang pengertian kalender HIjriyah.

Kapan sih di mulainya kalender Hijriyah.
Beginih ceritanyah, penentuan kapan dimulainya tahun Hijriyah dilakukan setelah 6 tahun wafatnya Nabi Muhammad saw.
Ingatkan, bahwa Nabi Muhammad dilahirkan 570 M, pada Tahun Gajah. Kenapa dinamakan tahun gajah karena saat itu pasukan Raja Abrahah gagal menyerang Mekkah (simak kisahnya di QS. Al-Fiil). 

Kemudian pada tanggal 6 bulan Agustus 610 M Nabi Muhammad saw dilantik menjadi Rasul. Dan pada tanggal 28 Juni 623 M beliau hijrah dari kota Mekkah ke kota Madinah. Beliau wafat pada tanggal 9 Juni 633 M.
Kemudian setelah Rosulullah wafat, kepala negara (amirul mukminin) dipimpin oleh shahabat Abu Bakar Shiddiq r.a. selama 2 tahun. Dan pada tahun 635 M setelah Shahabat Abubakar wafat, kepala negara diganti oleh Shahabat Umar bin Khottob selama 10 tahun. 
Banyak Negara yang takluk dengan selama kepempinan Shohabat Umar di Madinah seperti, seperti Mesir, Irak atau Mesopotamia, Yaman, Bahrain, Persi atau Iran, Palestina, Syiria, Turki. Dan pada waktu itu ibu kota negara sebagai pusat kendali pemerintahan berada di Madinah dibawah pimpinan Shahabat Umar Bin Khothob.
Ketika Sayyina Umar bin khothob menjabat kepala negara mencapai tahun ke 5, beliauh mengumpulkan para tokoh-tokoh dan shahabat-shahabat yang ada di Madinah untuk menentukan di mulainya tarikh atau kalender Islam.
Ada yang berpendapat sebaiknya tarikh Islam dimulai hari tahun lahirnya Nabi Muhammad saw., dimulai dari Nabi Muhammad saw. diangkat menjadi rasul, dimulai dari peristiwa Isra Mi’raj, bahkan ada yang berpendapat dimulai dari wafatnya Nabi Muhammad saw., dan oleh Sayyidina Ali diusulkan sebaiknya kalender Islam dimulai dari tahun Hijriyahnya Nabi Muhammad saw. dari Mekkah ke Madinah.
Nah, akhirnya musyawarah yang dipimpin oleh Amirul Mukminin Umar bin Khothob sepakat kalender Islam dimulai dari tahun hijrahnya Nabi Muhammad saw. dinamakan Tahun Hijriyah.

Beberapa keistimewaan bulan Muharram.
"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram... ." [At Taubah (9): 38]
Keempat bulan itu adalah, Zulqaidah, Zulhijjah, Muharram dan Rajab.
Sedangkan kedua belas bulan itu adalah Muharram, Shafar, Rabi'ul Awal, Rabi'ul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Sya'ban, Ramadhan, Syawal, Dzulqa'idah,  dan Dzulhijjah
Selain keempat bulan khusus itu, bukan berarti bulan-bulan lainnya tidak memiliki keutamaan. Karena masih ada yang diakui sebagai bulan paling suci dalam satu satu tahun, yaitu bulan Ramadhan. Keempat bulan tersebut secara khusus disebut bulan-bulan yang disucikan karena ada alasan-alasan khusus pula.

Puasa di bulan Muharram
Nabi Muhammad Saw bersabda, "Ibadah puasa yang paling baik setelah puasa Ramadan adalah berpuasa di bulan Muharram."
Meski puasa di bulan Muharram bukan puasa wajib, tapi mereka yang berpuasa pada bulan Muharram akan mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT, khususnya pada tanggal 10 Muharram yang dikenal dengan hari 'Asyura.

Keistimewaan puasa ‘Asyura
Hadiah surga, "Pintu Rayyan hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang berpuasa, bukan untuk yang  lainnya. Bila pintu tersebut sudah dimasuki oleh seluruh rombongan ahli puasa Ramadhan, maka tak ada lagi yg boleh masuk ke dalamnya".(HR. Ahmad dan Bukhari-Muslim).
Ibnu Abbas mengatakan, ketika Nabi Muhammad Saw hijrah dari Makkah ke Madinah, beliau menjumpai orang-orang Yahudi di Madinah biasa berpuasa pada tanggal 10 Muharram. Menurut orang-orang Yahudi itu, tanggal 10 Muharram bertepatan dengan hari ketika Nabi Musa dan pengikutnya diselamatkan dari kejaran bala tentara Firaun dengan melewati Laut Merah, sementara Firaun dan tentaranya tewas tenggelam.
Mendengar hal ini, Nabi Muhammad Saw mengatakan, "Kami lebih dekat hubungannya dengan Musa daripada kalian" dan langsung menyarankan agar umat Islam berpuasa pada hari 'Asyura. Bahkan dalam sejumlah tradisi umat Islam, pada awalnya berpuasa pada hari 'Asyura
diwajibkan. Kemudian, puasa bulan Ramadhan-lah yang diwajibkan sementara puasa pada hari 'Asyura disunahkan.
Dikisahkan bahwa Aisyah mengatakan, "Ketika Rasullullah tiba di Madinah, ia berpuasa pada hari 'Asyura dan memerintahkan umatnya untuk berpuasa. Tapi ketika puasa bulan Ramadhan menjadi puasa wajib, kewajiban berpuasa itu dibatasi pada bulan Ramadhan saja dan kewajiban puasa pada hari 'Asyura dihilangkan. Umat Islam boleh berpuasa pada hari itu jika dia mau atau boleh juga tidak berpuasa, jika ia mau." Namun, Rasulullah Saw biasa berpuasa pada hari 'Asyura bahkan setelah melaksanakan puasa wajib di bulan Ramadhan.
Abdullah Ibn Mas'ud mengatakan, "Nabi Muhammad lebih memilih berpuasa pada hari 'Asyura dibandingkan hari lainnya dan lebih memilih berpuasa Ramadhan dibandingkan puasa 'Asyura." (HR Bukhari dan Muslim). Pendek kata, disebutkan dalam sejumlah hadist bahwa puasa di hari 'Asyura hukumnya sunnah.
Beberapa hadits menyarankan agar puasa hari 'Asyura diikuti oleh puasa satu hari sebelum atau sesudah puasa hari 'Asyura. Alasannya, seperti diungkapkan oleh Nabi Muhammad Saw, orang Yahudi hanya berpuasa pada hari 'Asyura saja dan Rasulullah ingin membedakan puasa umat Islam dengan puasa orang Yahudi. Oleh sebab itu ia menyarankan umat Islam berpuasa pada hari 'Asyura ditambah puasa satu hari sebelumnya atau satu hari sesudahnya (tanggal 9 dan 10 Muharram atau tanggal 10 dan 11 Muharram).
Selain berpuasa, umat Islam disarankan untuk banyak bersedekah dan menyediakan lebih banyak makanan untuk keluarganya pada 10 Muharram. Tradisi ini memang tidak disebutkan dalam hadist, namun ulama seperti Baihaqi dan Ibnu Hibban menyatakan bahwa hal itu boleh dilakukan.
Seperti itulah, keistimewaan bulan Muharram.
Kurang lebihnya mohon maaf, yah, jika ada kekeliruan mohon dikoreksi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  © Blogger templates ProBlogger Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP