HIDUP tak MENGAJARI mu Bagaimana TERTAWA, Tetapi HIDUP MENGAJARI mu Bagaimana Meraih BAHAGIA.

Jumat, 23 Desember 2011

Kaira dan "SAWAN" pada anak kecil.

Dear bunda, 

Mendengar kata ‘sawan’ pada anak, tentu akan timbul berbagai macam reaksi. Ada yang percaya dan ada pula yang tidak, bahkan ada yang menganggap itu cuma mitos. Up to yeah saja.

Cuma, kali ini aQ pengen sharing tentang hal tersebut.

Kata ‘sawan’, memang sudah akrab di telinga orang jawa. Ada yang mengartikan kesurupan pada anak, ada yang mengartikan panas tinggi kemudian mengakibatkan kejang-kejang atau step pada anak, dan lain-lain.

Nah, kali ini aku akan bercerita tentang pengalaman Kaira yang baru saja terkena ‘sawan’.

This is the story goes…

Sabtu dini hari, eyangnya kaira meninggal dunia. Dan dimakamkan pukul 13.30 wib pada hari yang sama. Kami keluarga besar berkumpul untuk melepas kepergian eyang tercinta. Tak terkecuali aQ ajak Kaira ke rumah eyang.
Hari Sabtu sampai dengan malam Minggu, keadaan Kaira masih ceriah kayak biasanya. Bermain bersama kakaknya –anak dari mas ipar yang baru berumur 10 bulan-, everything seems okey.
Nah, baru hari Minggu pagi aku merasakan ada hal yang tidak wajar dengan Kaira. Dia murung, tidak doyan makan, maunya ‘keluar’ saja dari rumah. Dia terus menunjukkan jarinya keluar rumah kalau digendong, seakan-akan dia tidak nyaman di rumah. Sampai-sampai aku ajak Kaira jalan-jalan beli tahu bakso kriyuk di daerah Kartasura, -enak loh bro, harga 500 dapat tahu enak dan panas, jadi pengen jualan tahu bakso, hahaha-. 

Oke, kembali ke laptop. 

Malem harinya ada pengajian di rumah eyang. Dan mulai malam itulah Kaira rewel saja. Nangis terus, maunya digendong sampai jam 10 malam. Sebenarnya sore aku dah ngrasa Kaira bakal rewel. Biasa, feelingku tajam, setajam SILET’s. Haha.
Malemnya, Kaira tidornya usreg saja. Ndak tenang. Sampai kemudian Senin pagi aku putuskan untuk membawa Kaira pulang ke rumah.
I know that’s something wrong with her. Aku dah membatin, apakah ini yang namanya sawan yaa? Ya sudahlah, toh juga obat penurun panas udah aku berikan dan ternyata sudah ndak panas suhu badanne tapi kok masih rewel juga, akhirnya aku putuskan untuk membawanya ke mbah dadah (dukun bayi, red).
Aku ajak budhenya Kaira, dan goes-goes, sekitar duapuluh minutes aku dah sampai di tempat mbah Gito. Aku jelaskan perihal keadaan Kaira.
Mbah Gito bilang, “Eelah to mas, sampeyan ki pripun. Kedahe Kaira ki di sanguni dlingo bengle sak durunge mriko. Niki kenek sawan.” –“Bagaimana to mas, kamu ini bagaimana. Seharusnya sebelum di ajak melayat, Kaira dibawain dlingo bengle, red.”

Ya, Tuhan. Istilah apa itu tadi batinku.
Ya sudah, karena Kaira juga udah mulai nangis karena lihat wajah mbah dadah –memang Kai kayak ketemu setan aja kalau ketemu dia, trauma dipaksa buat didadah sih, haha- dan waktu juga sudah jam 7 pagi. Aku langsung ke pasar membeli dlingo bengle dan adas pulowaras, aQ menuju ke bagian penjual rempah-rempah. Aku perhatikan dlingo bengle nya, kalau ada pulowaras aku dah tahu bagaimana bentuknya. Dan ternyatah, dlingo bengle itu 2 macam rempah. Jadi dlingo dan bengle. Mirip jahe bentuknya. Kalau bengle itu kuning, dan kalau dlingo itu berwarna putih. Ini gambar dari keduanya, taraaaaa! 

This is dlingo dan bengle

Dan ini adas pulowaras, seperti biji-bijian

Sampai rumah, dlingo dan bengle di parut kemudian dicampur dengan adas pulowaras. Dan diborehin ke seluruh tubuh dan dibelakan telinga. Trus mbah Gito juga berpesan supaya aku memberi Kaira air putih di kasih sedikit garam kemudian dibacakan al fatihah dan diminumkan. 

It’s alright lah … sendiko dawuh ajah!

Dan taraaaaaaaa!! Siangnya Kaira udah mulai membaik saudara-saudara. Believe OR NOT, yang jelas kesembuhan datangnya dari Allah SWT. Melalui perantara siapa dan siapa, it’s doesn’t matter.

So, bagaimana dengan Nabila, kakak Kaira.

Ternyata Nabila juga mengalami hal yang sama dengan Kaira. Sakitnya juga sama persis dan kondisinya juga sama, murung … . Tapi cara penyembuhan Nabila lewat dokter umum. And till I write this note, she is not going better yet. Cepet sembuh ya sayang!

Nah, kalau anggap pengalamanku bersama Kaira yang berkisah seputar ‘SAWAN’ ini finished sampai di sini, dijamin kagak bakalan seru.

Ups, masalah percaya atau tidak dengan cara pengobatan sawan dengan metode rempah ya terserah keyakinan qT saja. Dan untuk membuktikan secara ilmiah. Hubungannya apa siih dlingo, bengle, dan adas pulowaras dengan ‘sawan’ maka aku cari selidik tentang ketiga bahan tersebut.

And, pertama DLINGO, what is this thing?

Nama Umum: Dlingo
Nama Ilmiah: ACORUS CALAMUS L.
Familia: Araceae
Nama dlingo di berbagai daerah: Jeurunger (Aceh), Jerango (Gayo), Jerango (Batak), Jarianggu (Minangkabau), Daringo (Sunda), Dlingo (Jawa Tengah), Jharango (Madura), Kaliraga (Flores), Jeringo (Sasak), Kareango (Makasar), Kalamunga (Minahasa), Areango (Bugis), Ai wahu (Ambon), dan Bila (Buru).

Morfologi Tanaman Merupakan tanaman berbentuk herbal menahun dengan tinggi sekitar 75 cm. Batang pendek berbentuk rimpang. Daun tunggal berbentuk lanset. Pertulangan sejajar. Panjang sekitar 60 cm.
Berbunga majemuk, bentuk bongkol, ujung meruncing, panjang 20-25 cm, di ketiak daun, tangkai sari dan panjang ± 2,

Kandungan kimia Rimpang dan daun dlingo (acorus calamus) mengandung saponin dan flavonoida, di samping rimpangnya mengandung minyak atsiri.

Kegunaan Dlingo Dlingo mempunyai banyak manfaat antara lain sebagai obat penenang, obat lambung, obat limpa, dan sebagai bahan baku kosmetika.


Kemudian apa itu BENGLE?

Nama Umum: Bengle
Nama Ilmiah: Zingiber purpureum Roxb.
Familia: Zingiberaceae
Nama bengle di berbagai daerah:
Mugle, bungle, kunyit bolai, panglai, bangalai, kukuniran dan ”nin pakei”.

Morfologi tanaman Batang semu, daun lonjong dengan urat daun, perbanyakan tanaman menggunakan nimpang, Tumbuh baik di dataran rendah maupun dataran tinggi.

Khasiatnya sebagai penurunan panas, anti radang ekspetoran, pembersih darah, pencahar, peluruh lemak, dan peluruh kentut.

Kegunaan bengle: Demam, masuk angin, mules.
Rimpang segar 15 gram dicuci lalu diparut. Tambahkan ½ cangkir air panas dan 2 sendok makan madu. Aduk merata lalu diperas dan disaring, minum. Lakukan 2 kali sekali.
Sakit kepala karena demam.
Rimpang segar secukupnya dicuci bersih diparut. Tambahkan sedikit air sampai menjadi adonan seperti bubur. Dipakai sebagai pilis pada dahi.
Sakit kuning
Rimpang bengle ½ jari dicuci kemudian diparut. Tambahkn air masak dan madu masing-masing 1 sendok makan. Peras dan saring, minum 2 kali sehari.
Nyeri sendi (rheumatism).
Rimpang segar secukupnya dicuci lalu diparut, tambahkan lengkuas secukupnya, borehkan kebagian sendi yang sakit.
Mengecilkan perut setelah melahirkan.
Rimpang secukupnya, cuci, parut, borehkan pada perut.
Kegemukan / mengurangi lemak tubuh.
Sepotong rimpang bengle dan 7 lembar daun jati belanda dicuci lalu direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 gelas. Setelah dingin di saring, minum. 2 kali sehari pagi dan sore hari.
Lemah jantung.
Rimpang diparut, tambahkan air masak, saring minum, teratur setiap sore.
Gangguan syaraf.
Rimpang dua ibu jari, parut, tambahkan 1 gelas air masak, saring dan minum.
Lakukan sehari dua kali pagi dan sore.

Nah, kalau ADAS PULOWARAS adalah …

Nama Ilmiah:
Foeniculum vulgare Mill.

Klasifikasi:
Daun adas disebut Foeniculum vulgare Mill. Termasuk ke dalam famili tumbuhan Umbelliferae. Tanaman ini dikenal dengan nama daerah adas manis, adhas kowei, adas pedas, hades, adase dan rempuse dan nama asingnya fennel (Inggris), nama simplisia Foeniculli herba atau oleum foeniculli.

Sifat Kimia:
Tumbuhan ini sangat kaya dengan kandungan kimia, antara lain, minyak terbang (0,3 – 6%); dengan kandungan anethol tinggi, zat pahit, fanhom, kamfen (tonik), dipenten, metil chavikol, dan anis keton.

Efek Farmakologis:
Dalam farmakologi Cina dan pengobatan tradisional lain disebutkan bahwa tanaman ini memiliki sifat: rasa tajam, anti piretik, anti diare dan mendorong keluarnya angin, obat perangsang (stimulansia), ekspectorant, dan pewangi.

Khasiat:
Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara turun-temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit seperti:
Mules, dicampur tanaman obat lain.
Sariawan, dicampur dengan tanaman obat lain.
Batuk, dicampur tanaman oobat lain.
Sebagai corrigens, untuk memperbaiki rasa obat.
Sebagai bahan pengawet makanan tanpa efek samping.
Untuk campuran acar mentimun sehingga dapat dimakan oleh orang yang tidak tahan.
Obat kuat (aprodisiak), dicampur dengan tanaman obat lain.


Nah, demikian pengetahuan tentang ketiga rempah tersebut. Sekarang tinggal bagaimana kita mensikapi: Apakah ada hubungan antara ketiga rempah itu merupakan obat atau hanya mitos dalam mengobati ‘sawan’ pada anak. Atau bahkan "SAWAN" itu sendiri adalah mitos seperti Atlantis yang Tenggelam ... hahay ... 
Sebagai kaum terpelajar tentu kita harus berpikir secara ilmiah dan logika juga, dan jangan takabur, karena ada hal-hal yang tidak bisa dijangkau oleh pikir manusia ... wallahu'alam

Catatan: mengenai dlingo, bengle, dan adas pulowaras, di ambil dari berbagai sumber online.

Semoga note ini bermanfaat.


Dear Kaira

4 komentar:

  1. Semoga manfaat buat cucu-cucu....Amin.

    BalasHapus
  2. Dtarik ksimpulan klau mitos2 jman dahulu,sbnarnya dngan kmajuan teknologi bisa dbuktikan scara ilmiah.

    BalasHapus

  © Blogger templates ProBlogger Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP